oleh

Agung Dirga Kusuma, Harumkan Nama PALI Di Ajang Internasional

PALI, CS – Agung Dirga Kusuma, SPd Gr MPd salahsatu guru di SMA Negeri 2 Unggulan Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, berhasil mengharumkan nama kabupaten PALI, di tingkat internasional.

Dirga sapaan akrab pria kelahiran 17 Agustus 1992 itu berhasil meraih medali perak dalam Ajang Internasional Research Projects Olympiad (IRPrO) yang diselenggarakan oleh Indonesian Scientific Society (ISS) pada bulan Juli 2022 yang lalu dengan diikuti oleh 22 negara dari berbagai benua.

Seperti Kazakhstan, Marocco, Turki, Yunani, Rusia, Meksiko, Bangladesh, Afrika Selatan, Romania, Mesir, India, China, Yaman, Kostarika, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, India dan Nepal.

Dirga sendiri mewakili Indonesia pada ajang tersebut.

Dibincangi secara eksklusif oleh tim redaksi citrasumsel.com, Dirga mengaku sangat bangga dan bersyukur karena bisa meraih prestasi pada event bergengsi tingkat internasional.

Foto: Pengumuman pemenang yang diikuti oleh Agung Dirga Kusuma lewat aplikasi zoom pada ajang IRPrO yang digelar oleh ISS

Putra pertama dari dua bersaudara itu tidak pernah menyangka bisa meraih prestasi seperti yang didapatkannya sekarang.

Dalam ceritanya, Ia menuturkan bahwa awal mula dirinya mengikuti IRPrO karena kesukaannya dalam berinovasi di dunia sosiologi. Apalagi ada latar belakang masalah mengenai perundungan yang kerap dilakukan oleh anak didik.

“Awal mula tentu karena ketertarikan saya pada keingintahuan sehingga membuat saya mencoba melakukan hal yang baru. Seperti pada ajang IRPrO yang digelar oleh ISS melalui aplikasi zoom meeting,” ujar anak seorang petani kopi di kota Pagaralam itu.

IRPrO sendiri merupakan sebuah ajang yang ditujukan kepada seorang tenaga pendidik untuk membuat sebuah konsep baru dalam interaksi sosial di dunia pendidikan.

Pada mulanya, ada lebih kurang 300 projects yang dikirim oleh peserta yang berasal dari 22 negara. Kemudian pada seleksi abstrak terpilih 75 naskah terbaik yang kemudian diikutsertakan pada tahap seleksi presentasi.

“Kegiatan presentasi berlangsung selama empat hari dimulai dengan pembukaan, hari kedua kemudian memperkenalkan budaya masing-masing daerah. Pada sesi ini, saya mengenalkan kerajinan resam dari Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI, Provinsi Sumsel,” katanya

“Pada hari ketiga dilakukanlah penjurian dari presentasi tadi, dan hari keempat yaitu pengumuman pemenang. Alhamdulillah saya berhasil meraih medali perak bersama enam wakil Indonesia lainnya di babak final IRPrO. Dua wakil Indonesia mendapat medali perak, serta lima lainnya medali perunggu,” tambahnya.

Pada ajang IRPrO, ayah dari M. Zayyan Attaki ini mengambil penelitian mengenai bullying atau perundungan yang kerap terjadi pada anak sekolah.

“Penelitian yang kami angkat, mengenai sebuah konsep bermain dan belajar bagi anak sekolah dasar (SD) untuk mencegah terjadinya perundungan yang kerap dilakukan anak-anak, baik itu disadari ataupun tidak,” terang Dirga.

Foto/ist : tampak anak-anak SD sedang bermain sambil belajar dengan menggunakan alat peraga Monopoli Anti Bullying digagas oleh Agung Dirga Kusuma

Perundungan sambung Dirga merupakan sebuah tindakan yang dilakukan seseorang seperti mengejek, mencaci, tidak memberikan apresiasi bila temannya mendapat prestasi dan cenderung menyepelekan yang diraih temannya tadi.

Dengan menggunakan metode permainan monopoli, Ia mengajak anak-anak SD untuk bagaimana menghindari perkataan dan perbuatan yang mengarah pada perundungan.

Monopoli Anti Perundungan Berbasis Profil Pelajar Pancasila Terintegrasi Aplikasi Save You yang menjadi judul penelitian yang diulas oleh Dirga.

Foto : Tampak monopoli anti bullying yang dibuat oleh Dirga Agung Kusuma sebagai metode dan alat peraga dalam penelitian yang dilakukannya

Ia menerangkan bahwa dari kajian yang dilakukan dirinya, ditemukan hasil bahwa melalui penanaman nilai-nilai Pancasila, bisa mencegah terjadinya perundungan bagi anak-anak.

“Pada saat penelitian di SD Negeri 17 dan SD Negeri 6 Kecamatan Talang Ubi, anak-anak diajak bermain monopoli anti perundungan yang memang sudah disiapkan lengkap dengan kartu Molly mulai dari pertanyaan hingga pernyataan yang bisa meningkatkan pengetahuan anak-anak tentang nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai sosial, serta nilai-nilai agama,” tambah guru yang kini mengajar sosiologi di SMA Negeri 2 Unggulan.

Kemudian pada aplikasi Save You, anak-anak dikenalkan beberapa fitur seperti materi dan tipa anti bullying, video edukasi, psikotes dan konseling online.

Foto: tampak beberapa fitur dalam aplikasi Save You yang diinisiasi oleh Agung Dirga Kusuma

“Tentunya melalui kesempatan ini, saya sangat berharap metode hingga aplikasi yang telah dibuat bisa dipergunakan secara masif, tentu untuk menghindari perundungan yang dilakukan anak-anak,” kata mantan Ketua BEM Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) itu.

Tidak hanya itu, alumni dari FIS UNY itu juga sangat berharap apa yang telah diraihnya bisa dijadikan motivasi bagi tenaga pendidik lainnya baik itu di kabupaten PALI maupun di Indonesia untuk selalu berinovasi dalam menjalankan tugas mencerdaskan anak bangsa.

“Untuk para guru yang berminat untuk mengadopsi monopoli anti bullying dan cara penggunaannya, saya tidak akan segan-segan untuk membagikannya kepada para guru untuk kemudian bisa diaplikasikan dalam metode mengajar bagi guru. Silahkan hubungi saya, saya siap membagi ilmunya,” kata mantan aktivis pers mahasiswa di LPM Ekspresi UNY itu.

Di akhir perbincangan, Ia mengucap terimakasih kepada supervisor Irwansyah, SPd MSi yang juga kepala SMA Negeri 2 Unggulan, kedua orang tua, istri dan anaknya serta seluruh rekan kerja dan anak-anak didik di SMA Negeri 2 Unggulan yang turut membantu, mendoakan hingga mensupport project penelitian yang dilakukannya.

“Alhamdulillah atas izin Allah SWT, semua proses ini tidak akan berjalan sesuai harapan bila tidak ada dukungan dan doa restu dari semuanya. Sekali lagi kami ucapkan terimakasih,” tutupnya. (Red)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 komentar